Minggu, 24 Mei 2020

Muslim dalam menyikapi pandemi covid 19

    Sahabat semua, dalam beberapa bulan terakhir ini dunia dilanda bencana yang cukup besar yang mengakibatkan kematian dengan jumlah yang sangat banyak. Manusia diserang oleh virus yang belum diketahui dengan benar darimana asal virus ini atau melalui apa virus ini ditularkan. Yang pasti virus ini pertama kali ditemukan dikota Wuhan, provinsi Hubei ,China. Dilansir dari salawaku.com, kematian pertama yang diakibatkan oleh virus ini terjadi pada tanggal 9 januari 2020 dengan jumlah kematian sebanyak 214 yang telah terkonfirmasi. Kemudian penularan pertama yang terjadi diluar China adalah di Vietnam dari seorang ayah ke putranya. Sedangkan, di Indonesia pertama kali terjadi melalui Interaksi seorang Ibu dan anak kepada orang jepang. Pemerintah China kemudian menginformasikan tentang kemunculan virus yang ganas ini ke WHO ( World Health Organization ). Pada tanngal 8 januari 2020, patogen ini diidentifikasi dengan nama Novel Coronavirus 2019( nCoV-2019 ). Pada tanggal 12 februari 2020 ICTV ( International Commitee on Taxonomy of Virusses ) mendeklarasikan bahwa nCoV-2019 menjadi nama savere acute raspatory syndrome coronavirus 2 ( SARS-CoV-2 ) dan pada hari yang sama WHO mendeklarasikan SARS-CoV-2 menjadi Corona Virus Dease 2019 ( COVID – 19 ).

    Masih dengan salawaku.com, bercermin dari tahun – tahun terdahulu bahwa wabah penyakit menular seperti virus telah berulang ulang terjadi di berbagai tempat di dunia. Diantaranya adalah wabah Marseille pada tahun 1720, di Prancis dan telah membunuh sekiatar 100.000 orang dalam kota tersebut dan sekitarnya. Pandemi kolera ( 1820 ) atau dikenal dengan kolera asiatik pertama kali muncul di kota Calcutta kemudian menyebar keseluruh Asia tenggara, Timur Tengah, Afrika Timur, hingga pantai Meditterania. Ratusan ribu orang tewas akibat pandemi ini. Virus ini menyebar hampir keseluruh negara – negara Asia termasuk indonesia. Wabah ini muncul ketika beberapa orang minum air yang telah terkontaminasi bakteri disungai gangga, di India. Total kematian akibat wabah ini tidak dapat dipastikan dengan jelas jumlahnya. Namun perkiraan jumlah kematian di Thailand sekitar 30.000 orang. Sementara itu di Indonesia kota semarang dengan jumlah kematian mencapai 1.225 orang. Kemudian pada tahun 1920, wabah virus kembali melanda dunia, dan kali ini terjadi di Eropa yaitu Spanyol dan diberi nama Flu spanyol. Virus ini menginfeksi lebih dari 500 juta orang diseluruh dunia termasuk pulau – pulau pasifik yang terpencil hingga sampai ke kutub utara. Dan yang terakhir adalah virus Corona pada tahun 2020 atau dinamakan oleh WHO dengan Covid – 19 karena virus ini muncul pertama kali tahun 2019 barulah ditahun 2020 menyebar menjadi pandemi, virus ini memiliki tingkat kematian yang sangat rendah dari pada virus – virus sebelumnya yakni berkisar dengan angka hanya 4 % saja sedangkan angka kemungkinan hidup sebesar 96 %, namun demikian tetap saja banyak jumlah kematian yang diakibatkan olehnya dan dalam waktu yang relatif singkat. Maka dari itu pemerintah diseluruh dunia tengah berikhtiar dengan cara lockdown wilayah atau karantina wilayah. Sementara di Indonesia sendiri belum menerapkan lockdown, beberapa hari yang lalu Jokowi dalam konferesi pers nya mengumumkan untuk dilakukan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) sehingga sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan social distancing dan phsycal distancing terus digalakkan demi memutus mata rantai penyebaran. Dari tahun – tahun yang telah di presentase kan diatas, bahwa virus tersebut terjadi setiap 100 tahun sekali, entah apa ini kebetulan atau hukum daripada alam itu sendiri atau memang telah menjadi kehendak tuhan yang tertulis dalam lauh mahfuz-Nya. Semua itu masih menjadi misteri dan kita sebagai manusia yang bertuhan tentu harus meyakini bahwa musibah ini datangnya dari Tuhan. Namun tetap tidak ada kata pasrah tanpa berusaha, tidak ada kata kalau mati yang mati juga, ngapain harus social ditansing. Ketahuilah bahwa Allah manurunkan wabah ini juga karena ada sebab dan tujuan yang kadang manusia salah menginterpretasikan dalam ayat – ayat kauniah-Nya. Buktinya, banyak orang yang mengatakan ia mendapat banyak hikmah dalam musibah ini meskipun diantara mereka banyak mengeluh karena ekonomi mereka menjadi down. Mengikuti aturan dan anjuran pemerintah adalah salah satu kewajiban kita yang tertulis jelas dalam al-Quran selama tujuan pemerintah tersebut maslahat dan tidak melanggar norma agama.

    Sahabat semua, dalam artikel kali ini saya tidak dapat banyak bercerita tentang wabah covid -19, tetapi saya akan berbagi cara bagaimana menyikapi wabah ini sebagai umat muslim dan mengajak teman – teman semuanya mengikuti aturan dan anjuran pemerintah, memang terkadang banyak hal yang membuat suasana yang terlihat dipolitisir, saya tahu teman – teman kadang menjadi opposisi atas rezim yang terjadi di tanah air ini tetapi, dalam kondisi seperti ini kita semua harus bersatu padu dan saling bahu membahu.

    Lalu bagaimana cara kita menyikapi wabah yang tengah kita hadapi ini? Pertama kita harus mendukung dan displin dalam menjalani anjuran pemerintah seperti social distancing, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, menggunakan masker setiap kali keluar rumah, menjaga jarak 1 meter dari orang lain, tidak berpacaran, tidak pergi ketempat wisata atau apapun yang dapat menimbulkam kerumunan, ibadah dirumah, berdoa kepada Allah agar wabah ini segera berakhir. Dalam hal ibadah dan tidak keluar rumah, merupakan kepatuhan kita terhadap para ulama karena telah MUI berfatwa tentang meniadakan sholat jumat, taraweh, dan Id di masjid tetapi diganti dirumah masing – masing. Kenapa kita harus patuh kepada para ulama, karena mereka adalah pemimpin kita sebagaimana dalam hadist nabi “ al – ulamau warastul an’biya” ulama adalah penerus para nabi. Mereka juga tidak berfatwa sembarangan tetapi berdasarkan ijtihad dengan bercermin dari ajaran agama itu sendiri dan situasi zaman sebagaimana yang kita pelajari dalam ushul fikih. Apabila teman – teman yang ada diperantauan untuk menunda dulu mudiknya agar kita semua dapat memutus mata rantai penyebaran ini, ini juga berdasarkan hadist nabi ketika masa sahabat dilanda wabah penyakit menular “ Thoun “. Rasulullah berkata :
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari).

    Dan apabila teman – teman terinfeksi dengan virus ini, mari isolasi diri dirumah atau dirumah sakit agar tidak menularkan kepada yang lain, ini juga merupakan perintah nabi dalam sabdanya :
عَن ْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏ “‏ لاَ يُورِدُ الْمُمْرِضُ عَلَى الْمُصِحِّ ‏”
Artinya: Seperti diceritakan Abu Hurairah, Rasulullah SAW mengatakan, “Seseorang yang memiliki unta sakit jangan sampai membiarkan unta tersebut makan dan minum bersama unta yang sehat.” (HR Ibnu Majah).
Terkait wabah yang melanda ini kita sebagai umat muslim hendaknya percaya dan yakin bahwa akan ada hari yang indah selama kita terus berusaha, mari kita doakan tenaga medis kita untuk selalu sehat dalam menjadi garda terdepan peperangan melawan virus ini. Dan yakinlah akan ada kesembuhan disetiap penyakit, dan akan ada obat yang Allah turunkan. Sebagaimana kata nabi :
عَن ْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً ‏”
Artinya: Diceritakan Abu Hurairah, Rasulullah SAW mengatakan, “Tidak ada penyakit yang Allah SWT ciptakan, kecuali Allah SWT telah menciptakan obatnya.” (HR Bukhari).

    Dan terakhir saya berpesan kepada kita semua yang membaca artikel ini untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Jauh sebelum wabah ini datang Allah dan nabi memang sangat menginginkan umat manusia untuk terus dalam keadaan bersih dan suci sebagaimana dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 222 berbunyi :

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّا بِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

” Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 222)


    Begitu juga dalam sabda nabi “al-Thahuru Syathrul iman” bersuci adalah sebagian dari iman. Bersuci tentu memiliki dua makna penting dalam agama, pertama suci dari zahiriyyah yakni suci dari haid, nifas, junub dsb dan suci dari batiniyyah yakni dosa dan maksiat. Bertaubat artinya mensucikan diri dari dosa dan dari kemaksiatan, dan ini selalu di dengung – dengungkan oleh asatidz/asatidzah kita agar selalu menjadi hamba yang bertaubat serta mensucikan diri dari dosa – dosa. Mungkin saja wabah ini mengingatkan kepada kita atau memberi warning kepada kita agar menjadi orang yang selalu menjaga kebersihan dzahir dan batinnya, saking lalainya kita Allah perlihatkan kematian sebagai pelajaran. Wallahu a’lam bishowab

Writed by : Andika saputra

Source : andikainfo.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pola pikir tentang Learning Oriented

Image/Pahamify.com Pada hakikatnya manusia selalu belajar dan terus belajar untuk selalu bertumbuh meningkatkan diri menjadi l...