Berbicara tentang revolusi industri tentu tidak lepas dari sebuah perkembangan revolusioner dan inovasi kreatif berkelanjutan yang dilakukan oleh negara – negara maju. Apa itu sebenarnya revolusi industri? Menurut KBBI “revolusi” adalah perubahan ketatanegaraan yang dilakukan dengan kekerasaan, perubahan tersebut mengubah keadaan dalam berbagai bidang ekonomi, mental, pendidikan, politik, agama, teknologi, industri, dsb yang bisa dilakukan dengan beradap atau dengan kekerasan. Revolusi juga bisa dimaksud peredaran bumi dan planet – planet lain dalam menegelilingi matahari. Sedangkan “industri” adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin. Jadi kesimpulannya revolusi industri adalah sebuah perubahan atau inovasi dinamis yang berkelanjutan berkaitan dengan pemrosesan atau pengolahan barang dengan menggunakan peralatan seperti mesin dan teknologi digitalisasi. Revolusi industri adalah inovasi yang telah mengubah berbagai lini kehidupan dan kebiasaan masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang dinamis dan modern.
Revolusi industri telah mengalami beberapa tahap mulai dari tahap awal penemuan mesin uap, pengolahan dan produksi besi dan baja sampai kepada internet dan digitalisasi. Untuk itu mari kita kupas perjalanan dinamis revolusi industri dari awal hingga saat ini.
1. Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri 1.0 Terjadi selama kurang lebih 100 tahun tercatat dari tahun 1800 – 1900 atau pertama kali dimulai pada abad ke -18 dan terjadi pertama kali di Inggris karena kondisi Inggris pada masa itu terbilang cukup stabil. Sebelum terjadinya revolusi industri Inggris merupakan negara yang masyrakatnya berprofesi sebagai petani dengan penghasilan yang sangat minim, setelah ditemukannya mesin uap yang dapat memproduksi tekstil atau dijadikan sebagai mesin tenun pertama, maka masyarakat mulai mengubah cara pandang dari pekerja agraris menjadi pekerja industri. Selain mesin uap, ditemukan juga mesin pembuat alat transportasi setelah ditemukannya mesin pembuat besi dan baja, dimana mesin pembuat besi dan baja inilah yang sangat berpengaruh dalam memproduksi mesin kapal dan alat transportasi.
2. Revolusi Industri 2.0
Ini merupakan pengembangan dan kelanjutan dari 1.0 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Dimana teknologi berkembang secara fundamental dan radikal berbasis ilmu pengetahuan yang terjadi tidak hanya di Inggris tetapi mulai meluas keseluruh penjuru dunia dimulai dari Jerman, Amerika, Prancis dan Jepang. Revolusi ini berkembanng pada tahun 1900 – 1960 an bercirikan dengan ditemukannya mekanisasi dan produksi massal dengan menggunakan jalur perakitan yang lebih efektif dan efisien, serta adanya standarisasi mutu dan kualitas (Kusnandar).
Beberapa inovasi dan kemajuan pada revolusi industri 2.0 adalah :
a) Pengembangan sumber daya energi seperti minyak bumi dan batu bara sebagai bahan bakar baru.
b) Periode awal teknologi listrik yaitu penemuan arus listrik AC & DC yang bisa difungsikan untuk pembuatan motor listrik (elektrikiasi)
c) Inovasi baru produksi besi dan baja dalam skala besar
d) Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi
e) Meluasnya pemakaian mesin industri untuk manufaktur
f) Meluasnya penggunaan telegraf yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi jarak jauh
g) Penggunaan teknologi listrik yang diterapkan dalam kedalam teknologi tansportasi dan telekomunikasi merupakan lompatan besar bagi perkembangan disektor industri.
3. Revolusi Industri 3.0
Tahap ini berkembanglah sistem otomatisasi dan komputeriasi berbasis robot, sehingga tenaga manusia digantikan dengan komputer atau disebut dengan komputerisasi.
Beberapa inovasi pada masa ini adalah :
a) Teknologi komputer
b) Akses internet
c) Smartphone
d) Inovasi sistem perangkat lunak
e) Pengembangan sumber energi baru.
4. Revolusi Industri 4.0
Kini tiba masanya kita memasuki revolusi industri yang saat ini berkembang di era kita dan sedang digalakkan dinegara – negara maju seperti jerman, amerika, cina, dsb. Prof Klaus Schwab, pendiri dan sekaligus ketua Ekslusif World Economic Forum ( WEF ) memperkenalkan konsep revolusi industri 4.0 dalam bukunya yang berjudul “ The Fourth Industrial Revolution”, beliau menjelaskan Revolusi Industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua displin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang – bidang yang mengalami terobosan berkat kemajuan teknologi baru diantaranya adalah :
1) Robot kecerdasan buatan ( artificial intelligence )
2) Teknologi nano
3) Bioteknologi
4) Teknologi komputer kuantum
5) Blockchain
6) Teknologi berbasis internet
7) Printer 3D (Rosyadi)
Era revolusi industri 4.0 telah didepan mata, mungkin 10, 20 atau 30 tahun lagi Indonesia akan memasuki era ini dengan skala besar – besaran. Maka kita sebagai generasi muda harus siap dengan tantangan ini. Namun sayangnya hanya 32,5 % saja pelajar yang memahami istilah revolusi industri serta tantangan yang harus dilakukan karena minimnya kesadaran mereka dalam dunia literasi dan edukasi (Natasuwarna, 2019). Kita telah mendapatkan banyak dampak dari hasil revolusi industri ini dari tahun ketahun, seperti pola komsumsi masyarakat terhadap komputer dan ponsel yang sekarang telah berkembang menjadi smartphone yang membuat pola hidup kita pun berubah drastis. Kita memiliki peluang yang besar untuk melakukan apapun tetapi juga memiliki dampak buruk yang besar pula karena pengaruhnya. Dimana kita bisa mendapatkan informasi dan situs pendidikan yang tidak terbatas sehingga kita bisa terus meningkatkan mental diri dan skill secara continue. Tetapi realita yang terjadi banyaknya konten – konten yang lebih buruk daripada yang lebih mengedukasi, berkembangnya instagram dan youtube membuat masyarakat indonesia semakin jauh dari buku dan membaca, berganti dengan pola hidup menonton dan mendengarkan audio visual. Sebenarnya sah – sah saja, tetapi mirisnya konten video prank, porno, sara, hoax, dan konten buruk lainnya meraja lela mengalahkan konten yang membentuk karakter mental dan jati diri bangsa. Sudahlah kita negara berkembang dan jauh tertinggal dari negara maju lainnya dari segala lini kehidupan, ditambah lagi tergerusnya mental dan karakter bangsa.
Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak yang besar dalam lini ketenagakerjaan, tenaga kerja manusia dalam mengendalikan mesin produksi akan digantikan oleh robot kecerdasan buatan yang terkoneksi big data dan internet, dimana hal ini akan memberikan dampak yang buruk bagi tenaga kerja yang tidak memiliki kompeten dibidang IT. Dampak pengangguran akan terus merajalela, data pengangguran di Indonesia pada tahun 2017 memperlihatkan sebesar 7,01 juta jiwa atau sekitar 5,33 % dari total usia produktif yang berjumlah 131,55 juta jiwa (Natasuwarna, 2019). Dampak lain misalnya hilangnya pekerjaan ojek dan taksi konvensional, pasar tradisional kemungkinan akan segera tutup berganti menjadi e-commerce, sekolah smk harus mulai berganti dari mempelajari desain grafis dan sistem aplikasi menjadi sistem coding, serta semua tenaga kerja harus memiliki minimal skil technology basically.
Dengan pesatnya perkembangan IoT ( internet of thing, AI ( artificial intellegence ), dan robot, membuat beberapa profesi diprediksi akan hilang dimasa depan. Sekitar 800 juta pekerjan akan diambil alih oleh teknologi. Berikut menurut zilium.com :
1. Kasir
2. Teller bank
3. Pekerja konstruksi
4. Analis finansial
5. Manajer inventaris
6. Petani dan peternak
7. Supir taksi
8. Pekerja manufaktur
9. Jurnalis
10. Aktor
Melihat kondisi ini kita dituntut memiliki skil dan kecerdasan tertentu bila tidak mampu menguasai pelajaran sistem program aplikasi atau coding. Menurut situs WEF ( World Economic Forum ) ada 10 skil yang harus dikusai oleh generasi muda 4.0 bila tidak memiliki kecerdasan dalam hal computer programming karena 10 skil menurut WEF tidak dimiliki oleh robot. Diantaranya skil itu adalah :
1. Complex problem solving
2. Critical thinking
3. Creativity
4. People management
5. Coordinating with others
6. Emotional intellegence
7. Judgement and desicion making
8. Service orientation
9. Negotiation
10. Cognitive flexiblity
Semntara yang menjadi top 5 hard skill yang dibutuhkan perusahaan saat ini menurut wef adalah :
1. Cloud computing
2. Artificial intellegence
3. Analytical reasoning
4. People management
5. UX design
Menurut situs Indonesia.go.id, Saat ini keahlian yang paling dicari dipasar dunia kerja yang tidak dapat digantikan oleh robot adalah berfikir kritis dan kemampuan mengelola kerjasma sosial. Orang yang mampu memahami dan mengelola semangat atau emosi yang meningkatkan kerjasama tim menjadi orang yang sangat dicari. Orang yang memiliki kemampuan semacam ini akan mudah beradaptasi dalam pasar dunia kerja.
Writed by Andika Saputra
Bibliography
Kusnandar, A. (n.d.). revolusi industri 1.0 hingga 2.0. TUGAS 1-88675543, 3.
Natasuwarna, A. P. (2019). tantangan menghadapi era ervolusi 4.0 big data dan data mining. pengabdian masyarakat, 23.
Rosyadi, D. S. (n.d.). Revolusi industri 4.0 peluang dan tantangan bagi alumni unsibersitas terbuka. Universitas Jendral Sudirman, 1.
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/sejarah-revolusi-industri-dari-10-hingga-40-dhhu
http://inovasi4.com/perkembangan-industri-hingga-revolusi-industri-4-0/
https://www.google.com/amp/s/www.ziliun.com/10-pekerjaan/amp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar